Dalam proses pembelajaran kadangkala kita melakukan pembentukan
kelompok-kelompok belajar sesuai dengan metode pembelajaran kooperatif
yang akan kita terapkan.
Guru harus mengenal beberapa tipe kepribadian siswa sebelum mebentuk
kelompok belajar agar tiap kelompok yang dibuat dapat belajar dan
bekerja secara maksimal.
Berikut ada 8 tipe kepribadian yang umumnya terdapat pada siswa yang bisa menjadi acuan Anda dalam membentuk kelompok belajar.
1. Manajer
Siswa yang memiliki tipe kepribadian ini umumnya memiliki fokus
perhatian yang hebat, sangat terorganisasi dan sanggup merencanakan
kegiatan hari demi hari. Para manajer memiliki kemampuan alamiah untuk
mengambil alih kendali; mereka suka menggerakkan pihak lain untuk
melakukan tindakan.
2. Konduktor
Para siswa dengan tipe kepribadian ini senang mendelegasikan tanggung
jawab kepada pihak lain. Mereka menikmati jaringan kerja sama dan
membantu perkembangan aliansi; seperti konduktor suatu kelompok
orkestra, yang menjadi sangat senang ketika musisi sehati dan sejiwa
dalam memainkan sebuah komposisi yang sempurna.
3. Ahli strategi
Siwa yang pandai memainkan strategi tidak merepotkan diri mereka
sendiri dengan aspek-aspek organisasional dari tugas-tugas yang sedang
dikerjakan, melainkan lebih peduli terhadap strategi yang dibutuhkan
agar pekerjaan terlaksana. Para siswa yang pandai dalam strategi yang
pandai dalam strategi merasa termotivasi dengan memikirkan cara-cara
alternatif dalam rangka mencapai tujuan.
4. Pemecah masalah
Siswa dengan model kepribadian problem solver atau pemecah masalah
cenderung menghindari ketegangan karena alasan apap pun. Mereka
cenderung memikirkan hal-hal secara menyeluruh, mengidentifikasi masalah
dan memikirkan solusi-solusi yang mungkin diambil.
5. Pemikir kreatif
Para siswa dengan kategori kepribadian pemikir kreatif memiliki
pandangan berbada tentang bahan ajar yang sedang dipelajari dibanding
teman-teman sebayanya yang lain; mereka umunya anak berbakat dan pantas
diperhitungkan sebagai orang-orang yang luar biasa dan orisinil. Para
pemikir kreatif ini tidak ragu untuk berfikir di luar kebiasaan umum.
Seringkali pula tidak terorganisir dan rentan tersesat. Para pemikir
kreatif ini mencari pihak lain untuk membawa pandangan-pandangan kreatif
mereka guna mencapai tujuan-tujuan yang produktif
6. Motivator
Para motivator biasangan memberikan insentif bagi kelompok. Mereka
sangat persuasif dan sanggup mengarahkan pihak lain untuk berfokus pada
pengambilan tindakan. Para motivator seperti pemandu sorak, mereka
selalu riang gembira dan mudah bergaul, membantu kelompok bekerja secara
lebih menyenangkan.
7. Pemain Tim
Meskipun para siswa dengan tipe kepribadian ini tidak menginginkan
tanggung jawab untuk mengorganisasi, menyelesaikan masalah atau
memotivasi, mereka bersedia menerima tugas-tugas yang diberikan dan siap
menyelesaikan beban kerja yang menjadi bagian mereka. Tipe pemain tim
menikmati menjadi bagian dari satu kelompok, menerima petunjuk dan
bersedia diminta apa yang diharapkan.
8. Terapis
Para terapis memiliki pemahaman unik tentang bagaimana
mengkomunikasikan informasi kepada pihak lain dengan penuh hormat serta
bisa memahami kemampuan orang lain. Para terapis dapat memberikan arahan
kepada para siswa yang tersandung atau kehilangan arah dan dapat
menganalisis kesalahan arah rekan-rekan sekelompoknya. Anda bisa
mengandalakan tipe terapis untuk memeriksa materi dan memperbaikinya.
Mereka dalam mempertajam kemampuan orang lain dan secara konstruktif
menunjukkan bagian-bagian mana yang perlu perbaikan. Mereka memiliki
kesadaran perspektif tentan g perbedaan individual dan sanggup
memperbesar kekuatan-kekuatan untuk membantu mengurus
kelemahan-kelemahan yang ada. Yang paling penting, para siswa dengan ipe
ini memiliki kemampuan interpersonal untuk membuat pihak lain mereasa
tentram dengan diri mereka sendiri.
Pada intinya adalah setiap siswa memiliki kekuatan dan kelemahan
yang berbeda dan semua kategir tersebut diatas bernada positif. Sebagian
siswa mungkin secara sempurna cocok dikelompokkan dalam salah satu
kategori tertentu yang telah dipaparkan diatas, sementara siswa lain
mungkin sesuai untuk digolongkan ke dalam dua atau bahkan lebih dari
tiga kategori, dan tentu saja ada siswa lain yang sama sekali tidak
cocok dengan pengelompokkan tersebut.
Menciptakan kelompok belajar yang efektif perlu waktu dan penyesuaian
dan guru mungkin akan melakukan perubahan sepanjang tahun. Para siswa
tumbuh dan menjadi matang dalam lingkungan kelompok, maka
kebutuhan-kebutuhan mereka juga berubah sebagaimana mestinya.
Comments
Post a Comment