Anak yang memiliki karakter Akhlakul Karimah adalah harapan tertinggi dari karakter yang diinginkan oleh setiap orang tua. Proses pembentukan karakter menjadi fokus bagi semua orangtua dan guru. Tapi yang menjadi sebuah pertanyaan adalah Karekter itu di tanam atau dipetik hasilnya ?. Inilah tugas besar kita sebagai orangtua senantiasa berusaha untuk menanamkan karakter kebaikan. Tips menanamkan karakter pada anak yaitu :
1. Tanam karakter kebaikan sejak dini
Menanamkan kebaikan harus dimulai sejak dini, tugas utama orangtua adalah menyiapkan benih karakter kebaikan yang unggul. Karakter kebaikan unggul yang minimal menjadi benih pilihan orangtua yaitu nilai – nilai karakter yang menggajak anak mau berpikir sehingga anak memiliki kecerdasan untuk berpikir. Karakter lain yang perlu ditanamkan adalah nilai – nilai kejujuran, amanahdan dapat dipercaya. Karakter yang sudah di tanam perlu dirawat agar tumbuh dengan baik. Dalam proses merawat karakter yang sudah ditanam oleh orangtua tidaklah mudah perlu sebuah teknik tersendiri bagaimana merawat karakter agar tumbuh dengan sehat. Ibarat sebuah Tanaman, ketika tanaman itu mulai tumbuh berkembang dan menghasilkan bunga dan buah maka akan bisa menjadi incaran para hewa atau rumput liar, oleh sebab itu orangtua harus senantiasa memberikan sebuah perlindungan agar kebaikan yang sudah ditanam tidak mudah rusak. Mulailah dari sekarang kita bertindak, tanamlah karakter kebaikan itu sejak saat ini untuk putra – putri kita karena tidak ada waktu terlambat untuk menanamnya.
2. Jadikan Keluarga anda lahan tumbuhnya benih Kebaikan
Untuk tumbuhnya sebuah tanaman maka dibutuhkan sebuah lahan yang bukan sekedar luas tetapi juga harus subur. Lahan yang subur adalah lahan yang memberikan sebuah kesempatan agar karakter kebaikan yang sudah ditanam mampu tumbuh besar. Keluarga menjadi sebuah lahan untuk tumbuhnya karakter kebaikan yang dimulai dari keteladanan orangtua agar mampu menjadikan tumbuhnya karakter kebaikan anak sesuai dengan apa yang sudah diimpikan orangtua. Selain itu lahan agar subur perlu diberikan sebuah perawatan dan perlindungan dengan pemberian pupuk. Disini keluarga perlu memberikan sebuah perlindungan dan apresiasi disetiap tumbuhnya karakter kebaikan anak dengan reward yang memotivasi dan mendidik.
3. Lingkungan sebagai Taman Indah kehidupan
Lingkungan memberikan sebuah andil besar dalam pembentukan karakter anak kita. Orang tua janganlah terlalu takut dengan lingkungan yang akan mempenggaruhi proses pertumbuhan karakter anak. Jadikanlah lingkungan sebagai Taman Kehidupan sehingga anak mampu melihat beraneka ragam buah dan bunga yang indah. Dengan memberikan pandangan beraneka variatif karakter kehidupan anak akan mampu tumbuh dengan berbagai macam sudut pandang yang luas dengan referensi kehidupan yang beragam. Tugas orang tua dalah menjadikan taman kehidupan itu menjadi taman yang indah yang ketika orang melihat berbagai bentuk bunga orang akan mendekati dan senang melihat taman itu. Ini berarti orang tua memiliki sebuah peran untuk membentuk agar karakter kebaikan anak kita mampu diterima di lingkungannya dan anak kita mampu mempertahankan karakter kebaikan yang sudah ditanam orangtua.
4. Petik buah dan bunganya
Apa yang anda tanam pasti anda akan memetiknya, tetapi kalau anda tidak menanam apapun maka anda tidak akan memetik hasilnya. Mungkin itu sebuah kata yang mudah dipahami oleh orangtua dalam menanam sebuah karakter kebaikan kepada anak – anak kita. Yang harus diyakini adalah kalau kita sebagai orang tua sudah menanamkan karakter kebaikan dan mampu merawatnya dengan baik maka kita akan memetik bunga dan buahnya menjadi anak yang memiliki karakter yang baik dan unggul. Nanti pada saatnya anda sebagai orangtua akan memetik bunga dan buah yang manis yaitu anak yang memiliki Akhlaqul Karimah. Jadi karakter kebaikan harus senantiasa kita tanam, kita rawat agar tumbuh dengan subur dimana bunga yang indah akan senantiasa menebarkan kebaikan dalam kehidupannya, seperti anak – anak yang sholeh yang senantiasa melantunkan doa untuk orangtuanya dan memberikan kemanfaatan dalam hidupnya.
Comments
Post a Comment