Cara Menggunakan Buku Referensi

Buku teks referensi, bukanlah pembelajaran itu sendiri. Buku itu (hanya) satu dari sekian sumber belajar. Memang ia merangkum pengalaman (hidup dan-atau pembelajaran) si penulis. Meski demikian, catatan yang tertulis di dalamnya mewakili pemaknaan ulang dari persepsi si penulis. Dan karenanya, menyimpan kemungkinan terjadinya “beda penafsiran” oleh kita sebagai pembaca, contoh yang mudah ditemui adalah saat kita membaca buku terbitan luar negeri.


Maka, sangat penting untuk mengenali sejak awal:

1. Apa hasil yang ingin kita dapatkan dari “mengunyah” sebuah buku?
2. Bagian mana saja yang patut kita perhatikan (lebih)?
3. Bahasan apa yang perlu kita ulang-ulangi dan mana yang bisa diabaikan?

Sekali lagi, gunakan buku sebagai sumber daya, daya dukung belajar. Dalam belajar, sangat penting untuk menjumpai sumber belajar berwujud manusia, bertatap muka dengannya, berdiskusi mendalam, sertai pula dengan meminta penjelasan, penilaian dan umpan balik dari beliau. Setelahnya, kita dapat mengekstraksi ilmu pengetahuan secara lebih intensif menjadi terapan keseharian.

Dengan begitu, kita berharap bisa menjadi produsen ilmu pengetahuan, bukan sekedar pembebek dan pembeo informasi sampah.

Semoga!

Comments